Peneliti Fakultas Teknik Universitas Indonesia DR. Eng. Muhamad Sahlan S.Si., M.Eng., mengembangkan senyawa propolis asli Indonesia yang disinyalir mampu menjadi alternatif pengobatan dan pencegahan virus corona. “Yang menarik bagi saya, propolis yang saya teliti ini memiliki sifat menghambat proses menempelnya virus terhadap sel manusia yang mirip dengan senyawa N3,” kata Sahlan melalui siaran pers Universitas Indonesia kepada wartawan, Rabu (4/3/2020). Senyawa N3 merupakan senyawa kimia penghambat sebagai alternatif obat untuk virus corona. Dikembangkannya senyawa N3 merujuk pada penelitian peneliti Cina, Profesor Yang. Dalam penelitian Yang, ditemukan bahwa virus corona menempel pada sel hidup paru-paru manusia sebelum menyuntikkan struktur genetiknya pada sel hidup itu untuk berkembang biak.
Berikut ringkasan sinopsis dari buku Monograf Potensi Propolis Indonesia sebagai Kandidat Obat Covid-19. Karangan Muhamad Sahlan dan Lia Kusuma Dewi.
COVID-19 yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 telah menjadi isu global dan menimbulkan kasus infeksi dan korban jiwa di seluruh dunia. Penemuan obat sangat diperlukan untuk menghambbat infeksi virus dan dampak yang ditimbulkannya. Studi in silico untuk menentukan interaksi antara senyawa propolis dengan protease utama serta protein Spike SARS-CoV-2 sebagai protein target telah dilakukan. Hasil simulasi penambatan molekuler menunjukkan senyawa propolis yang berpotensi menghambbat aktivitas protease utama adalah Sulabiroins A, Broussoflavono; F dan (2S)-5, 7-dihydroxy4″-methoxy-8-prenylflavanone. Sementara itu Broussoflavono; F dan Glyasperin A merupakan senyawa propolis yang menunjukkan aktivitas inhibis terkuat terhadap protein spike SARS-CoV-2. Senyawa-senyawa propolis tersebut juga terbukti dapat berikatan dengan asam amino kunci pada sisi aktif protein target sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai kandidat obat COVID-19.